Rembug Stunting Desa Dadaplangu Menuju Masyarakat Cerdas

Pada hari senin, tanggal 26 Juni 2023 telah dilakukan kegiatan musyawarah atau rembuk stunting di Desa Dadaplangu, tepatnya di Balai Desa Dadaplangu. Acara ini dimulai pukul 11.00 dan dihadiri oleh beberapa unsur pimpinan musyawarah dan narasumber. Adapun materi yang dibahas dalam musyawarah ini adalah penyampaian laporan konvergensi pencegahan stunting di desa. Selain itu, diadakan diskusi terarah (Forum Group Discussion) terkait dengan rancangan usulan konvergensi stunting desa. Pelaksanaan rembug stunting ini dipimpin oleh bidan desa dan tim penggerak PKK.  Kegiatan rembug stunting ini terdiri dari beberapa unsur, meliputi : Kepala Desa, Kader Posyandu, Fatayat,Bidan, ahli gizi, PPKBD, PLD, KPM, beberapa perangkat desa, Pendamping Lokal Desa atau PLD dan Duta Digital. “Kebijakan penurunan stunting di Desa harus segera diimplementasikan sebagai upaya untuk mempercepat SDGs Desa”. Ungkap Destri Amalia salah satu pemateri dari Puskesmas Ponggok.

Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta stunting menyepakati bebarapa hal yang berketetapan menjadi kesepakatan akhir dari musyawarah untuk diusulkan dalam penyusunan RKP Desa Tahun 2024 Desa Dadaplangu yaitu tetap melaksanakan kegiatan posyandu stunting, tetap melaksanakan kegiatan RDS, dan pemberian telur untuk balita stunting selama 90 hari berturut-turut.  Adapu  hasil dari musayawarah atau rembug stunting ini yakni, penambahan PMT untuk stunting, Peningkatan kapasitas kader kesehatan, penambahan peralatan posyandu, pelaksanaan kegiatan RDS 3 bulan sekali, peningkatan kegiatan penyuluhan kegiatan dan evaluasi DDTK secara intensif, serta intensifikasi cheking balita stunting dan pemberian telur selama 3 bulan. Dengan adanya rembug stunting ini diharapkan nantinya untuk pelaksanaan posyandu stunting bisa maksimal dan dapat menekan tingginya angka stunting yang ada di desa.

Belakangan stunting sedang hangat diperbincangkan banyak orang, khususnya para ibu. Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.

Langkah pencegahan stunting berikut ini.

1.   Memenuhi kebutuhan gizi pada masa kehamilan. Selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter, ibu hamil  rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

2.   Ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.

3.  Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro untuk mencegah stunting.

4.    Memantau tumbuh kembang anak terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.

5.  Anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, lingkungan kotor menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Penyakut diare datang adalah dampak dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.

“Program ini kami dukung penuh, supaya generasi Dadaplangu bebas stunting, menjadi generasi sehat dan cerdas,” Tambah pak Rokimin selaku kepala desa dadaplangu  (Husna & Ema)

Bagikan:

Responses