Consultant Study Case of CBO Financing – The Associated Loan Default Risk of KPSPAMS And Its’ Possible Solution Case Study

 

  1. Background

Water.org adalah organisasi nonprofit yang berkantor pusat di Amerika Serikat bertujuan untuk meningkatkan akses air dan sanitasi melalui kolaborasi dengan beragam mitra lokal. Water.org memilki visi bahwa semua orang berhak untuk memiliki akses sanitasi dan air bersih yang layak. Akses terhadap air bersih yang aman di negara berkembang memungkinkan masyarakat untuk hidup lebih sehat, lebih produktif, memberikan harapan pada perempuan, kesehatan untuk anak-anak, dan masa depan bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan dari Pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen akses air minum layak dan 90 persen akses sanitasi layak di Indonesia melalui Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/BAPPENAS).

Sejak 2006, Pemerintah Indonesia telah memprioritaskan pengembangan organisasi berbasis masyarakat melalui program WSLIC dan PAMSIMAS, yang mendorong partisipasi dari masyarakat untuk mendukung pembentukan pengelola sarana air bersih dan sanitasi di tingkat desa yang biasa disebut Kelompok Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS). Dalam melakukan pengembangan KPSPAMS baik secara kualitas maupun kuantitas membutuhkan pendanaan yang tidak dapat hanya bergantung pada dana hibah. Perlu adanya sumber-sumber alternatif pendanaan lain seperti CSR dan lembaga keuangan untuk mendukung keberlanjutan KPSPAMS.

 

Untuk itu Water.org bekerjasama dengan Central Project Management Unit (CPMU) Program Pamsimas, Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Water.org Indonesia No. 760/PKS/CA/XII/2020 dan bahwa kedua belah pihak telah sepakat bersama-sama akan meningkatkan kapasitas Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) untuk mengakses kredit mikro dari lembaga keuangan. Melalui kerja sama ini, dilakukan program penguatan kepada KPSPAMS melalui pendampingan oleh fasilitator Pamsimas sehingga dapat mengakses sumber pendanaan dari lembaga keuangan. Penguatan dilakukan terhadap aspek teknis, kelembagaan, dan keuangan.

 

Sejak tahun 2015 hingga bulan November 2020, sudah tersalurkan 373 pembiayaan kepada 338 kelompok SPAMS Perdesaan di 49 kabupaten/kota di 3 provinsi dengan total pinjaman sebesar Rp 12.049.350.000,- dari 19 lembaga keuangan yang sudah memiliki produk Kredit Air dan Sanitasi untuk Kelompok SPAMS Perdesaan. Pinjaman tersebut digunakan antara lain untuk: perluasan jaringan pipa distribusi, pembelian pompa, pembangunan reservoir, pengeboran sumur, sambungan rumah (SR) baru, konstruksi penangkap mata air dan pembangunan sistem baru tambahan

 

Selama berjalannya program pembiayaan KPSPAMS melalui kredit mikro, Water.org telah mengidentifikasi ada beberapa KPSPAMS yang mengalami hambatan dalam melakukan pembayaran angsuran selama masa pinjaman kredit. Berdasarkan pengalaman, beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan pada KPSPAMS dalam melakukan pembayaran angsuran terbagi menjadi aspek finansial (arus kas negatif, tunggakan tagihan dari pelanggan, tarif air yang tidak menutupi biaya operasional, dll) dan aspek non finansial (politik desa, pergantian pengurus di tengah masa kredit, debit sumber air berkurang, dll). Untuk itu perlu dilakukan dokumentasi dan pendalaman terkait permasalahan yang dialami KPSPAMS sehingga timbul kredit bermasalah.

 

 

 

  1. Tujuan

Adanya beberapa KPSPAMS yang bermasalah dalam membayar angsuran perlu didokumentasikan dan diidentifikasi sumber permasalahan sehingga dapat menjadi pembelajaran yang digunakan untuk mitigasi risiko pembiayaan-pembiayaan berikutnya. Untuk itu perlu disusun studi kasus yang dapat menjawab :

  1. Aspek finansial dan aspek non finansial yang menjadi hambatan KPSPAMS terkendala membayar angsuran
  2. Identfikasi mitigasi risiko yang diperlukan untuk mencegah kejadian KPSPAMS bermasalah
  3. Pihak – pihak yang berperan dalam setiap aspek baik di saat proses mitigasi risiko maupun ketika terjadi permasalahan

 

  1. Audiences

Studi Kasus ini disusun diperuntukkan untuk :

  1. lembaga keuangan sehingga dapat mengembangkan tools untuk melakukan mitigasi risiko terutama dari aspek non finansial
  2. stakeholder (Pamsimas Fasilitator, Asosiasi KPSPAMS, CPMU Pamsimas) sebagai bahan evaluasi terhadap pendampingan yang telah dilakukan kepada KPSPAMS untuk mengakses kredit mikro

 

  1. Ruang Lingkup

Dalam penyusunan studi kasus akan dilakukan dengan melakukan riset pada 8 KPSPAMS (minimum dan berokasi di Jawa Tengah). Dari KPSPAMS tersebut dilakukan pengumpulan data dan analisis sehingga tersusun studi kasus yang dapat dipergunakan oleh audiences untuk lebih memahami aspek-aspek penyebab kredit bermasalah pada KPSPAMS dan mitigasi risiko yang dapat dilakukan. Ruang lingkup kegiatan studi kasus ini dan tidak terbatas pada:

  1. Pembuatan kerangka kerja untuk pelaksanaan riset studi kasus ini termasuk di dalamnya pennetuan objek riset, review dokumen dan referensi eksisting lainnya yang berkaitan dengan kredit bermasalah dan mitigasi risiko.
  2. Pengumpulan Data. Pengumpulan data dilakukan kepada KPSPAMS dan key informants.

Untuk pengumpulan data studi kasus bertujuan untuk mencari tahu permasalahan yang dihadapi oleh KPSPAMS, di antaranya:

  1. Motivasi untuk mengambil pinjaman
  2. Proses pengajuan
  3. Kesulitan yang dihadapi dalam setiap proses
  4. Faktor- faktor penyebab pengembalian yang terlambat
  5. Data-data lain yang relevan (laporan keuangan jika tersedia)
  6. Kondisi KPSPAMS sebelum dan sesudah mengakses pendanaan dari lembaga keuangan
  7. Dampak dari permasalahan yang ditimbulkan terhadap kondisi manajemen dan operasional KPSPAMS

 

Pengumpulan data dilakukan kepada KPSPAMS bermasalah dan KPSPAMS yang dikategorikan best practice dalam mengakses pendanaan dari lembaga keuangan.

 

Key informants dalam studi ini adalah tim Pamsimas Kabupaten, Asosiasi KPSPAMS, Lembaga Keuangan, Lembaga Penjamin, Kepala Desa, pelanggan KPSPAMS.

 

  1. Analisis dan Rekomendasi. Dari data yang diperoleh dilakukan analisis sehingga didapat aspek aspek yang menyebabkan KPSPAMS bermasalah, stakeholder yang dapat berperan dalam penyelesaian masalah dari setiap aspek. Rekomendasi yang diharapkan termasuk:
    1. Proses untuk memitigasi risiko macet
    2. Proses bernegosiasi dengan stakeholder (kepala desa, bank, tim PAMSIMAS, dll)

 

 

  1. Methods

Berdasarkan tujuan dari penyusunan Studi Kasus ini, metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:

  • Pengumpulan data dari KPSPAMS bermasalah yang mengalami kendala dalam membayar angsuran dan KPSPAMS yang dikategorikan best practice dalam mengakses pendanaan dari lembaga keuangan.
  • Interview Key Informant

Melakukan interview kepada :

  1. tim Pamsimas Kabupaten
  2. Lembaga keuangan
  3. Lembaga penjamin
  4. Kepala Desa
  5. Asosiasi KPSPAMS
  6. Rumah tangga (Pelanggan KPSPAMS – SR/Sambungan Rumah) KPSPAMS
  7. Pemerintah daerah (jika diperlukan)

 

 

  1. Deliverables
  2. Inception report. Menjelaskan rencana riset, termasuk desk review, outline, metodologI dan pengumpulan data, serta panduan fasilitator untuk melaksanakan interview.
  3. Draf laporan dari hasil temuan, untuk direview dan mendapat umpan balik dari Water.org
  4. Executive summary (2 – 4 halaman) menitikberatkan pada aspek-aspek penyebab KPSPAMS bermasalah dan mitigasi risiko yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut
  5. Draft laporan akhir untuk direview dan mendapat umpan balik dari Water.org
  6. A final laporan akhir, termasuk di dalamnya executive summary
  7. Presentasi hasil kepada Water.org

 

Jadwal Kegiatan

No Aktivitas Output Dateline
1 Recruiting Consultant(s): mengiklankan kegiatan CVs of potential candidates, Interview result Akhir Januari
2 Consultant recruited: konsultan secara resmi dikontrak Kontrak Perjanjian M2 – Februari
3 Program kick off meeting and workplan submission by consultant: konsultan menyerahkan workplan Workplan M2 – Februari
4 Inception Report: penyusunan laporan Laporan M1 – Maret
5 Data Collection: konsultan mengumpulkan data untuk keperlua riset Laporan pelaksanaan M2 April
6 Evaluation Report: konsultan membuat draf laporan akhir dan menyusun laporan final berdasarkan umpan balik dari draft laporan akhir Laporan M4 April
7 Result Dissemination: konsultan mempresentasikan hasil kepada Water.org Presentasi M1 Mei

 

 

  1. Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya yang diajukan oleh pendamping harus disertakan dalam proposal dan final RAB yang diajukan bersifat tetap dan tidak dapat dinegosiasikan (RAB diajukan dalam rupiah). Komponen dalam RAB sudah termasuk pajak. Total RAB riset ini adalah 170.000.000 (termasuk pajak)

 

  1. Timeline

Pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 3 bulan.

  1. Pengajuan Proposal

Water.org berencana untuk bekerja sama konsultan untuk melakukan pekerjaan seperti yang tercantum pada lingkup kerja di atas. Proposal yang diajukan harus mencakup metode pengumpulan dan Analisa data, work plan, dan rencana anggaran biaya (RAB).

 

Pengajuan proposal paling lambat di 5 Februari 2021 dan dapat dikirimkan ke:

REGISTER/LOGIN to read more, it’s FREE

The post Consultant Study Case of CBO Financing – The Associated Loan Default Risk of KPSPAMS And Its’ Possible Solution Case Study appeared first on Devjobsindo ORG.

Bagikan:

Responses