BBI Anambas Bangkit, Kembali Aktif dan Bantu Perekonomian Masyarakat

“Pandemi Covid-19 pada awal 2020 mempengaruhi beberapa aspek kehidupan masyarakat, termasuk perekonomian dan kelembagaan organisasi. Balai Benih Ikan (BBI) Anambas jadi salah satu organisasi terdampak hingga kegiatan budidaya dan kelembagaan berhenti. Namun dalam satu tahun terakhir, BBI Anambas membuktikan mereka bisa bangkit.”

Kab. Kepulauan Anambas –  Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Palmatak, Kepulauan Anambas menggantungkan laut dan perikanan sebagai sumber mata pencaharian. Salah satu potensinya adalah ikan kerapu yang bernilai ekspor. Hal itu jadi salah satu alasan BBI Anambas didirikan.

Salah satu nelayan budidaya BBI Anambas adalah Azianto. Dirinya sudah melakukan budidaya ikan kerapu sejak 2013. Azianto sempat merasakan masa kejayaan BBI Anambas sebelum pandemi Covid-19. Sehingga dirinya bisa merasakan perubahan yang terjadi pada awal 2020 hingga 2021 di BBI Anambas.

“Sarana prasarana tidak terawat sehingga beberapa alat rusak, seperti genset, pompa, dan jaring. Selain itu, dari segi kelembagaan juga kurang kuat. Pengurus organisasi belum menjalankan fungsi dan tugas secara maksimal,” Azianto menceritakan kondisi BBI Anambas selama vakum akibat pandemi Covid-19 saat ditemui di kantor Balai Benih Ikan Anambas.

Kekosongan aktivitas budidaya dan kelembagaan tentu disayangkan karena BBI Anambas memiliki potensi yang cukup besar, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, untuk membantu meningkatkan perekonomian. Tidak hanya bagi organisasi saja melainkan masyarakat sekitar.

Pendampingan oleh Medco E&P Natuna Ltd bersama Perkumpulan Desa Lestari menjadi titik balik BBI Anambas untuk bangkit. Secara perlahan BBI Anambas memulai kembali pengembangan budidaya ikan kerapu yang sebelumnya terhenti lebih dari satu tahun.

Restrukturisasi menjadi agenda awal pendampingan. Tujuannya agar pengurus BBI Anambas mempunyai peran dan tugas yang jelas sehingga aktivitas budidaya dan kelembagaan dapat berjalan baik.

Dari sisi budidaya, BBI Anambas berhasil men-treatment indukan kerapu. Treatment dilakukan untuk mempersiapkan pemijahan. Indukan yang siap adalah indukan yang memproduksi sperma dan sel telur. Treatment yang baik dan sesuai prosedur oleh BBI Anambas pun membuat ikan kerapu berhasil melakukan tiga kali pemijahan pada April – Juli 2022.

Perubahan BBI Anambas selama satu tahun pendampingan terbilang cukup memuaskan. BBI Anambas mampu melakukan pemijahan mandiri dan menjual bibit-bibit ikan kerapu ke masyarakat sekitar. “BBI Anambas sangat membantu masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah yang sangat membutuhkan bibit-bibit ikan,” ucap Zamriadi, salah satu nelayan ikan di Kecamatan Palmatak. (LA)

Bagikan:

Responses